Sekedar berbicara tentang keadaan saat ini jika sedikit banyaknya masyarakat kita sudah terkena distorsi pemikiran. Maksudnya, masyarakat kita sedang digiring oleh sekelompok oknum untuk bergerak di luar keinginannya sendiri. Alasan yang digunakan ialah kemiskinan, ketidakmerdekaan diri, dan lain sebagainya. Masalah-masalah semacam itu merupakan masalah yang sering diangkat untuk menggiring rakyat kepada opini segelintir kelompok saja.
Masyarakat seharusnya sadar, bahwa masalah yang diutarakan oleh sekelompok orang tersebut bukanlah sebuah msalah yang mewakili seluruh rakyat Indonesia. Masalah-masalah yang diangkat tersebut lebih cenderung merupakan masalah segelintir kelompok yang berupaya mengeneralisir dan membuat manja bangsa kita. Pertama, masalah kemiskinan merupakan masalah yang tidak dapat tuntas dengan membalikkan telapak tangan. Ada sebuah lubang yang memutus jembatan pengertian mengentaskan kemiskinan dengan memelihara kemiskinan. Hal yang harus diberikan kepada rakyat miskin bukanlah barang jadi yang hanya dapat dinikmati sekali saja, seperti sembako, harta benda, dan lain sebagainya. Hal yang harus diberikan ialah cara untuk menjadi pribadi yang produktif. Harus ada pendidikan untuk membuat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang produktif.
Kedua, masalah memerdekakan diri. Untuk memerdekakan diri pada dasarnya mudah dilakukan namun sulit dijalani. Maksudnya, langkah awal untuk memerdekakan diri hanya perlu berani untuk memilih tindakan yang akan diambil, dengan mempertimbangkan baik buruknya. Memilih apa yang ingin dipilih, menjalankan apa yang ingin dijalankan merupakan tindakan yang merdeka bagi diri sendiri. Akan tetapi harus diingat bahwa saat melakukan tindakan yang merdeka hendaknya memahami betul konsekuensi dari tindakan tersebut sehingga tindakan yang dilakukan menjadi bertanggung jawab. Hal itulah, merdeka yang bertanggungjawab, merupakan hal yang sulit dilakukan. Pasalnya, untuk menyadari bahwa suatu tindakan dilakukan dengan tanggung jawab perlu adanya suatu konsistensi. Selain itu, pun harus memahami betul esensi dari merdeka atas diri sendiri. Hal itu perlu dipahami agar kemerdekaan atas diri sendiri tidak merugikan orang lain.
Memandirikan Bangsa
Sikap ketergantungan pada pemerintah merupakan sikap yang sering ditunjukkan oleh bangsa Indonesia. Selalu saja menyalahkan pemerintah atas beragam kebijakan yang dirasa merugikan. Namun, pernahkah kita memikirkan bahwa ketimpangan sosial ekonomi pada masyarakat adalah ulang masyarakat Indonesia sendiri. Bila saja mereka yang memiliki rejeki lebih tidak menonjolkan harta mereka, maka kecemburuan sosial tidak akan menyelimuti paham pemikiran rakyat yang lebih miskin. Dan, bila saja rakyat miskin mau berpikir lebih maju dan tidak bergantung pada pemerintah pusat mungkin ia akan lebih berguna untuk membangun desanya.
Langkah yang harus dilakukan masyarakat miskin, yang terlalu terpusat di Jakarta, adalah kembali ke kampung masing-masing. Banyak hal yang bisa dilakukan agar kampung menjadi lebih produktif. Keberadaan ibukota dan kota-kota besar tidak akan stabil tanpa adanya kampung-kampung yang produktif. Dengan memandirikan masyarakat kampung sehingga mau menggarap lahannya sendiri untuk suatu produktifitas maka perlahan-lahan akan membawa dampak kemandirian pada daerah lain dan perkotaan.
Kemandirian bangsa akan memacu tingkat produktifitas dan membuat negara lebih stabil secara sosial dan ekonominya. Pemerintah pun akan lebih menjadi perantara produk dalam negeri dan bukan sebagai pemasok impor. Segala krisis yang terjadi di Indonesia, seperti krisis bawang, cabe dan bahan pangan lainnya bisa ditanggulangi bila masyarakat Indonesia mau berpikir lebih mandiri mengonsep dan melakukan tindakan produktif. Suatu tindakan produktif jangan sekedar dilakukan dengan sembarangan tanpa ada sebuah rencana jelas. Misalnya, petani mulai berani mengemas produknya dengan kualitas dan packaging yang menarik sehingga pembeli pun tak ragu untuk membeli produk petani lokal.
Selain itu, harus ada pembiasaan pada benak bangsa Indonesia bahwa produk dalam negeri tak selalu buruk kualitasnya. Berani untuk menggunakan produk dalam negeri dan memasarkannya. Bila terdapat produk dalam negeri yang berkualitas buruk, sampaikan laporan kualitas tersebut pada perusahaan yang mengeluarkannya sehingga perusahaan juga dapat menindaklanjuti kekurangan kualitas produknya. Dengan kemandirian menggunakan produk dalam negeri maka akan semakin maju produk dalam negeri, dari segi kualitas dan packaging sehingga dapat bersaing pada pasar Internasional.
Mulai pembiasaan dari ketergantungan akan sesuatu. Berbuat lebih banyak dan berbagi lebih lagi. Kemandirian bangsa merupakan pondasi awal dari kemajuan suatu bangsa. Lihat saja Jepang, Korea Selatan dan India. Dengan komitmen kemandirian bangsa, maka sekarang ketiga negara tersebut cukup diperhitungkan dalam produk otomotif dan entertaintmentnya.