Jika menjadi abu lebih baik
Maka biarkan aku menjadi abu
Agar aku bisa menjadi sesuatu yang baik
Untuk selalu bersamamu
Jika menjadi batu aku bisa dekat denganmu
Maka biarkan aku menjadi batu
Menjadi dekat kembali denganmu
Meski aku tak dapat memiliki nuranimu
Jika menjadi asap aku bisa menyertaimu
Maka biarkan aku menjadi asap
Sehingga aku bisa menemani langkahmu
Dalam tiap langkah berderap
Aku hanya ingin berada dekat denganmu
Tidak ada maksud hati untuk lebih dari itu
Keadaan kemarin menjemukan aku
Membuatku merasa bersalah seumur nafasku
Kesalahan itu mengajarkan aku
Menjadi ikhlas atas keberadaanmu
Dan kini aku bahagia melihatmu
Bersama dengan dia, tambatan hati yang mampu menopangmu
Kini, aku ikhlas, karena selama jengkal waktu itu
Aku buta, tak ada rasa syukur dalam nadiku
Syukur atas kehidupan yang sudah berpeluh warna
Lebih indah dari goresan pelangi surga
Bilamana ada angin yang menyapamu nanti
Izinkan angin itu memberikan pesan maafku
Mungkin kau tak akan menerima permintaan maafku
Namun, izinkan pesan itu memberitahumu, sebuah penyesalan hati
Perlahan namun pasti, dunia kita akan berbeda
Perlahan namun pasti, keindahan masa lalu akan sirna
Biarlah pesanku melalui angin
Menjadi bekalku mengenangmu dalam sebuah goresan tinta yang bermain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar