Rabu, 23 Januari 2013

Lima Dasar Mempertahankan Hubungan

Hubungan cinta sepasang anak manusia dapat berjalan lama ataupun sebentar. Banyak hal yang diutarakan untuk bersatu dan banyak hal pula yang dijadikan alasan untuk berpisah. Hal-hal yang diutarakan dalam menyatunya cinta sepasang anak manusia ialah kesamaan--baik kesamaan hobi, film, makanan, dan lain sebagainya. Lalu, saat mereka merasa kesamaan itu sudah mulai pudar dan membuat mereka berpisah dengan alasan perbedaan. Agaknya sedikit klise bila selalu beralasan karena banyak perbedaan, karena manusia diciptakan dengan perbedaan.

Perbedaan bukanlah sebuah alasan dalam retaknya sebuah hubungan. Mungkin lebih tepatnya ialah tidak adanya upaya untuk mencoba saling memahami satu dengan yang lainnya. Sebenarnya, perbedaan adalah sebuah lem yang menjadi perekat cinta antar manusia. Perbedaan dapat mengisi kelemahan masing-masing individu dalam hubungan. Perbedaan pula yang dapat menyempurnakan potensi-potensi positif di kedua individu yang saling mencintai.

Dikatakan demikian karena bila dilihat esensi sebuah hubungan ialah kebersatuan yang membuahkan suatu kehidupan dan bukanlah kematian. Kehidupan yang dimaksud ialah dari hubungan tersebut masing-masing manusia yang membinanya haruslah dapat menjalani kehidupan dengan membuahkan inovasi-inovasi berupa karya untuk bertahan hidup.Contoh yang mungkin dapat dipahami jelas konsep yang dimaksud di atas ialah dalam kisah cinta Habibie dan Ainun yang telah diangkat ke layar lebar. Keduanya merupakan sosok yang bertolak belakang. Habibie seorang insinyur dan Ainun adalah sarjana kedokteran. Habibie seorang yang berpikir taktis dan perfeksionis dan Ainun berpikir cekatan dan simpel. Keduanya berbeda, tapi dari perbedaan itu mereka membuahkan nama mereka sebagai salah satu anak bangsa yang haruslah dibanggakan dengan segenap hati bangsa ini.

Untuk dapat mempertahankan semangat perjuangan cinta ada beberapa hal yang dapat diperhatikan. Hal-hal tersebut merupakan hal sederhana namun berdampak besar bagi diri sendiri maupun pasangan. Pertama, hindari sebuah penyelesaian masalah yang berlarut-larut. Dalam melihat suatu masalah, masing-masing individu dalam sebuah hubungan pastilah memiliki pemikiran dan cara-cara pemecahan yang berbeda-beda. Terkadang, dalam penyampaian pendapat dalam suatu masalah dapat memacu egoisme pasangan dan akhirnya terjadi pertengkaran. Untuk menghindari hal tersebut, maka dalam membahas suatu masalah janganlah berlarut-larut, selesaikan dengan cepat dengan mencari solusinya bukan membicarakan masalahnya saja. Cari solusi yang dapat dijalani berdua dan dapat dijadikan sebuah pondasi komitmen jangka panjang.
 
Kedua, usahakan komunikasi efektif. Komunikasi yang efektif ialah komunikasi yang berimbang, tidak terlalu sering juga tidak terlalu lama tak berkomunikasi. Dengan berkomunikasi berimbang memberikan kesempatan masing-masing untuk mengeksplorasi diri dan mengumpulkan pengalaman yang nantinya dapat dibagikan kepada pasangan. Bagi yang sudah berumahtangga, komunikasi efektif dilakukan dengan cara tidak melulu menceritakan atau berbagi hal-hal negatif, seperti membicarakan atau menjelekkan orang lain, bercerita hal yang sama berulang kali, dan lain sebagainya. Berikan selalu nuansa baru dalam berkomunikasi, misalnya, berbagi cerita positif, berupaya memberikan cerita tentang pengalaman-pengalaman baru sehingga apa yang dibicarakan tidk monoton, dan saling memberikan pandangan positif terhadap keluhan pasangan sehingga pasangan tidak berlarut tenggelam dalam pikiran negatif terhadap seseorang ataupun sesuatu hal.
 
Ketiga, pertahankan rasa percaya pada pasangan. Dengan mempertahankan rasa percaya pada pasangan maka akan meningkatkan efek positif terhadap terpaan gosip. Bila kita sudah mempercayai pasangan kita maka kita juga harus berbuat sesuatu agar pasangan kita juga dapat mempertahankan rasa kepercayaannya terhadap diri kita. Poinnya adalah bila kita ingin dipercayai maka buatlah diri kita dipercayai. Bila melakukan hal-hal yang sekiranya dapat membuat keretakan hubungan sebaiknya ingat akan pasangan kita.
 
Keempat, mendukung pasangan dengan ikhlas. Sikap mendukung dibutuhkan untuk membantu perkembangan dari pasangan kita. Percaya atau tidak, seseorang yang didukung sepenuhnya oleh pasangan akan memiliki kesempatan perkembangan karir lebih cepat. Konsep mendukung yang dimaksud ialah kita mampu memberikan dukungan bila pasangan kita sedang mengalami kebuntuan atau sedang merasa jatuh semangatnya. Selain itu, kita juga harus mengingatkan pasangan bila jalan yang dilaluinya salah sehingga kesalahan yang dilakukannya tidak akan berpengaruh pada karirnya. Intinya adalah kita harus berkata benar bila itu benar dan salah bila itu salah kepada pasangan kita.
 
Kelima, menjaga hubungan baik dengan orang-orang di sekitar pasangan kita. Bila kita siap akan suatu komitmen, itu berarti tidak hanya dengan pasangan kita sebagai satu individu semata. Kita harus sanggup untuk menerima teman-temannya dan keluarganya. Karena, sebelum pasangan kita mengenal kita, dia lebih mengenal dahulu teman-temannya dan keluarganya. Disarankan untuk tidak terlalu mengekang pasangan kita bila ia sedang ingin berkegiatan dengan teman-teman atau keluarganya. Jangan pernah berupaya menjauhkan pasangan kita dari teman-teman dan keluarganya, karena hal itu hanya akan membuat pasangan kita terlalu bergantung pada diri kita dan tidak akan mampu mandiri. Selain itu, dengan meningkatkan kedekatan diri kita dengan orang-orang terdekat pasangan kita maka akan mempermudah diri kita untuk mengenal seluk-beluk karakter pasangan kita.

Demikian sedikit pemikiran saya mengenai menjaga hubungan cinta. Haruslah diingat bahwa menjaga suatu hubungan itu lebih sulit daripada mendapatkannya. Dan, kita tidak akan pernah menganggap sesuatu itu penting sebelum kita kehilangannya dan usahakan jangan sampai hidup kita seperti itu. Hargai pasanganmu, maka kau menghargai keberadaan dirimu sendiri sebagai manusia yang bermatabat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar