Kamis, 27 Januari 2011

Cinta Tanpa Prasangka

Cinta itu harus dipelihara. Bukan dengan prasangka, namun dengan kepercayaan. Kepercayaan yang tulus juga harus didasari oleh nalar yang berjalan. Maksudnya, ketika memberikan kepercayaan, janganlah lupa untuk disertai dengan pikiran logika, sehingga segala gosip yang tidak benar akan sulit masuk dalam benak.

Pertama yang harus diingat dalam menjalin hubungan ialah jangan ada pikiran untuk berselingkuh. Karena, jika terbesit saja sedikit keinginan untuk berselingkuh, maka akan terjerat dalam kenistaan hidup. Jadi, jangan korbankan cinta sejati hanya untuk kenikmatan sesaat. Daripada berselingkuh, lebih baik memelihara cinta yang sudah ada dan bersemayam dalam jiwa. Memelihara akan lebih sulit daripada mendapatkan atau menemukan cinta.

Lalu, hal kedua yang harus diingat dalam membina hubungan ialah berterus-terang. Berterus-terang tentang banyak hal. Mulai dari kesulitan diri hingga kebahagiaan yang sedang dirasakan. Susah senangnya hidup harus dibagi dengan pasangan kita. Hal itu berguna untuk menghindari prasangka. Karena, prasangka akan mudah hadir pada hal yang belum diketahui oleh masing-masing individu dalam menjalin hubungan. Jadi, berterus-teranglah pada pasangan agar terhindar dari prasangka.

Ketiga, saat digoda oleh prasangka dan curiga, hendaknya jangan dipendam. Bicarakan dengan santai dan kepala dingin, jangan gunakan amarah ataupun emosi-emosi yang tidak penting. Dicek semua kabar-kabar yang menimbulkan prasangka. Namun, jangan menggunakan tensi, santai dan tidak memojokkan. Apapun jawaban yang diberikan, cobalah untuk percaya. Meskipun mungkin ada yang bohong, janganlah marah, berikan jenjang waktu untuk memastikannya.

Jika mampu menjalankan langkah pertama dan kedua, maka pada langkah ketiga pertanyaan yang diajukan akan dijawab dengan sejujur-jujurnya. Meskipun mungkin ada persentase berbohong, akan tetapi jangan pernah memulai pertengkaran. Biarkan saja kalau memang pasangan kita yang ingin memulai pertengkaran. Karena, jika memang ia tidak selingkuh, maka tidak sepatutnya ia marah dan memulai pertengkaran.

Jangan Memulai Pertengkaran

Ketika hubungan kita tidak berjalan lancar dengan pasangan, hendaknya diadakan komunikasi serius. Katakan apa yang ingin dikatakan, utarakan apa yang ingin diutarakan. Biarkan semua ganjalan di hati keluar dengan seksama. Keluarkan semuanya dengan kepala dingin dan cerdas. Maksudnya, jangan menggunakan amarah ataupun menjegal alasan yang diberikan pasangan kita. Berikan waktu untuk dia bicara dan carilah momentum untuk kita mengungkapkan masalah dalam hati.

Harus sangat diingat ialah jangan memulai pertengkaran. Kalau bisa kita dapat meredam sebuah pertengkaran. Kita harus betindak cerdas dalam menanggapi hal-hal yang kemungkinan akan terjadi. Dan, ketika memang pasangan kita tidak dapat dipercaya lagi, hendaknya secepatnya mengakhiri hubungan. Hal itu perlu dilakukan demi kebaikan kedua belah pihak.

Lalu, jika pasangan kita tidak mau mengerti situasi dan kondisi, maka sebaiknya ia dilepas. Karena, pasangan yang seperti itu hanya akan menghambat karir dan rencana masa depan. Egois atas keinginannya dan tidak mau berbagi ataupun mendengar perkataan kita.

Sebagai seorang individu, tidak ada hak sedikitpun dari diri kita masing-masing untuk menguasai hidup pasangan kita. Biarkan pasangan kita berkarya dan mengembangkan diri tanpa disertai rasa curiga. Dengan berkembangnya pasangan kita, maka diri kita juga akan berkembang juga. Maksudnya, ketika ia sudah menambah pengetahuan dan kemampuan softskill-nya, maka secara tidak langsung ia akan mengajarkan kita apa yang didapatkannya.

Jadi, jangan pernah sekalipun kita membuat keributan dengan pasangan. Bersikap cerdas dan tidak tersulut oleh prasangka. Karena, dengan kita bertindak cerdas, maka kemampuan softskill kita akan terasah dan hubungan dengan pasangan juga akan semakin langgeng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar