Pelangi indah di mata itu
Isyarat hujan kegundahan
Dalam palung hati seorang perempuan
Ia, perempuan idaman
Ia, perempuan harapan
Tak sanggup menatap rembulan
Karena matanya terkubangkan air mata yang tak mau dikeluarkan
Wajahnya sengaja tak dipalingkan
Karena ia ingin dunia menatap kesedihan
Dari rona wajah yang memucat dan penuh kerutan
Ia, perempuan yang syarat akan duka dalam hati penuh pergolakan
Dunia tak sadar akan dirinya
Tanah yang dipijaknya sudah lelah membantunya
Dan kini, tak ada yang memperhatikannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar